Rabu, 20 November 2013

jangan sia-siakan hidup ini

JANGAN SIA-SIAKAN HIDUP INI !

Yang bersungguh-sungguh di antara orang-orang pasif, yang mata bhatinnya melek di antara mereka yang tertidur, orang bijak itu melaju bagaikan seorang pembalap yang meninggalkan tunggangannya di belakang.
Dia yang telah mencapai penaklukan yang tidak dapat ditaklukkan lagi, yang tak seorangpun di dunia ini sanggup menerobos masuk, dengan jalan apa engaku hendak mengarahkannya, Yang Sadar, Yang Mengatasi, Yang Tak Terlacak ?
Dia yang tidak lagi dapat disesatkan oleh rantai-rantai belenggu manusia dan racun-racun kejahatan, dengan cara apa engkau hendak mengarahkan diaYang Sadar, Yang Mengatasi, yang tak terlacak ?
 Mengapa ? karena kita semua mengetahui bahwa tubuh itu fana, dan kita semua sedang mencari penyelamatan. Malam akan terasa panjang bagi dia yang tidak dapat memejamkan matanya; satu Mil akan tersa amat panjang bagi dia yang kelelahan; dan bagi si Pandir hidup ini akan terasa amat panjang karna ia tidak mengetahui hukum sejati. Karena seperti seorang pengembala yang menggiring kawanan ternak ke dalam kandang bersama pembantu-pembantunya, begitu pula Umur dan Kematian menggiring kehidupan manusia.Tetapi, karena manusia rentan terhadap berbagai godaan dari dunia yang penuh ilusi ini, si bodoh tetap menjalani kehidupan yang rentan, malas-malasan, lemah dan tidak mengacuhkan tata krama sosail. Inilah kehidupan dalam kesia-siaan, kehidupan yang tidak pantas dibicarakan.

bekerja sebagai motivasi hidup


Bekerja Sebagai Motivasi Hidup

Apakah tujuan kita dilahirkan sebagai manusia ?
Bagaiamanakah layaknya hidup yang benar sebagai manusia ?

Manusia modern dewasa ini memiliki banyak pngetahuan, namun kita masih hidup dalam kebingungan dan tidak menyadari pentinnya “Hati Nurani”. Lebih lagi, manusia tidak lagi memikirkan tentang keberadaan hati nurani, bagaimana menggunakannya, dan sebagainya. Akibatnya, kehidupan kita sebagai manusia yang amat berharga ini banyak yang terjatuh terperosok ke dalam jurang kesengsaraan.
Manusia diciptakan paling sempurna oleh Hyang Widhi jika dibandingkan dengan makhluk yang lain  karena dengan Idep yang kita miliki dapat merubah karma buruk menjadi karma benar, sehingga kita berhak disebut sebagai ‘Pemimpin dari segala ciptaan’. Untuk dapat layak sebagai pemimpin dari segala ciptaan, hal pertama yang harus dilakukan adalah selain memikirkan kehidupan diri sendiri, sedapat mungkin sedikit demi sedikit berusaha untuk memahami kebenaran hidup. Jika tidak demikian, tidaklah mungkin dapat hidup secara sempurna sebagai manusia. Dengan kata lain yang dimaksud dengan memahami kebenaran hidup adalah sama seperti saat kita mengusir orang-orang jahat yang menganiaya orang lemah.

Minggu, 17 November 2013

kitap suci dan maha rsi


Kitab Suci dan Maha Rsi
Kitab suci agama Hindu disebut Weda. Adapun kata Weda ini berasal dari bahasa Sanskerta dari akar kata "Wid" berkembang menjadi kata WEDA atau WIDYA yang berarti pengetahuan. Sebagai kitab suci kata Weda mengandung pengertian himpunan ilmu pengetahuan suci yang bersumber dari Sang Hyang Widhi Wasa diterima atau didengar oleh para Maha Resi dalam keadaan samadhi. Oleh karena itu disebut juga Sruti yang berarti Sabda suci yang didengar (wahyu). Jadi Weda merupakan himpunan wahyu- wahyu Tuhan.

Weda Sruti:


Weda Sruti yaitu Weda dalam bentuk himpunan wahyu (Sruti), disebut juga Weda Samhita terdiri dari:
No.
Nama
Dihimpun oleh
Kelompok
1
Rig Weda
Maha Resi Pulaha
Catur Weda
2
Yajur Weda
Maha Resi Waisampayana
3
Sama Weda
Maha Resi Jaimini.
4
Atharwa Weda
Maha Resi Sumantu.
 



5
Bhagavad-Gita
Maha Resi Byasa.
Pancamo Weda.

manajemen pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN

1.2  Latar Belakang
Didalam sistem pendidikan suatu bangsa seluruh wilayah, budaya dan masyarakat, bangsa dan negara merupakan lingkungan dari sistem pendidikan nasional yang bersangkutan. Pengertian tentang lingkungan pendidikan sangat luas, meliputi lingkungan fisik, lingkungan kebudayaan, dan lingkungan sosial (manusia).
Lingkungan fisik berupa alam atau benda fisik, seperti rumah, pakaian, tanah datar, pegunungan, sawah dan lain-lain. Lingkungan kebudayaan adalah sesuatu yang dihasilkan oleh manusia, baik yang berupa kebendaan, maupun yang spiritual, misalnya masjid, gereja, sekolah, ilmu pengetahuan, nilai-nilai dan sebagainya.. sementara itu, lingkungan sosial (manusia) adalah bermacam-macam bentuk pergaulan, baik dalam keluarga, lembaga, organisasi, maupun masyarakat luas.
Antara lingkungan kebudayaan dengan lingkungan manusia mempunyai keterikatan yang sangat erat karena kebudayaan itu diciptakan oleh manusia. Dengan terciptanya kebudayaan manusia dapat mengangkat dirinya kemartabat yang lebih tinggi, baik dalam arti materil maupun spiritual. Manusia punya cara tertentu untuk menjadikan kehidupan selalu lebih baik, mengembangkan norma dan nilai yang mereka hormati dan pelihara bersama sehingga terciptalah suasana ketentraman dan kedamaian dalam kehidupannya.
Adanya arus perubahan masyarakatdan budayanya juga berpengaruh terhadap suasana pendidikan, dari taraf tradisional ke taraf modern. Perubahan konsep pandangan tentang hubungan pendidikan dengan peserta didik yang bergeser dari pendidikan yang berpusat pada guru ke pendidikan yang berpusat pada anak, juga mempengaruhi suasana pendidikan. Kedua perubahan atau pergeseran tersebut, tentunya akan menimbulkan perubahan atau pembaharuan yang jika tidak terkendali akan menimbulkan suasana pendidikan yang justru akan menghambat tercapainya tujuan pendidikan.dalam hal inilah diperlukan upaya pengeturan dan pengendalian terhadap suasana yang berubah tersebut. Dengan kata lain, diperlukan adanya peraturan dan perundang-undangan tentang sistem pendidikan.
Sistem pendidika diperlukan adanya organisasi dan administrasi pendidikan. Organisasi pendidikan adalah unit-unit pendidikan dengan mekanisme kerja tertentu yang memberi kemungkinan tercapainya tujuan pendidikan. Administrasi pendidikan adalah pengelolaan pendidikan dalam arti luas yang setidak-tidaknya meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengembangan dan pengawasan.

Senin, 11 November 2013

jodoh dan pernikahan

 
JODOH DAN PERNIKAHAN

Om Swastiastu. Om Awignamastu Namosidem.

Kata cinta menurut saya adalah suatu istilah yang dibikin oleh manusia, di dalam menuangkan rasa indah, rasa baik dibalik suatu keinginan yang indah pula, dan istilah yang amat suci adalah salah satu istilah manusia di dalam menyebutkan kebesaran Tuhannya ( Tuhan yang Maha Suci), istilah Yang maha suci ini hanya cocok diperuntukan kepada Tuhan. Sehingga persenyawaan dua buah cinta yang amat suci itu disebut dengan istilah yang lumrah adalah PERNIKAHAN. Begitulah jalan pikiran saya untuk menghormati sebuah pernikahan, hal ini tidak terlepas dari keinginan tidak akan terjadinya perceraian dan terjadinya KDRT. Disamping itu untuk menuju rumah tangga yang damai, generasi penerus yang berkwalitas. Bila tidak ada sesuatu yang amat mendasar, nikah satu kali dalam hidup itu menurut saya yang paling indah dan paling baik.

Manusia adalah makhluk yang mempunyai Bayu, Sabda dan Idep, didalam menjalini hidupnya mereka akan dihadapkan dengan tiga hal pula yaitu; Dharma , Artha dan Kama. Ketiga hal ini tidak bisa dilepaskan oleh manusia saat mereka melakoni hidupnya, demikian pula saat mereka pacaran, saat mereka nikah, Dharma, Artha dan Kama ini juga ikut di dalamnya. Dari ketiga unsur ini yang semestinya yang dipakai landasan pokok atau yang dominan adalah Dharma, artha dan kama sebagai pengikutnya. Pernikahan seperti inilah yang nantinya bisa kekal dan bisa disebut pernikahan berdasarkan Dharma.

sanggah kemulan / rong tiga


BAB I  PENDAHULUAN

           Pada dasarnya masyarakat Bali yang terdiri dari kumpulan individu-individu. Memiliki bentuk-bentuk kebudayaan yang sangat menarik untuk digali dan dikaji, salah satunya adalah adanya bentuk bangunan-bangunan tradisional Bali yang dari dulu sampai sekarang masih di pakai dan dilestarikan oleh masyarakat Bali. Masyarakat Bali yang dijadikan objek penelitian dalam kesempatan ini adalah orang-orang Bali yang tinggal di Bali yang beragama Hindu. Kehidupan masyarakat tersebut masih dipengaruhi oleh suatu kepercayaan-kepercayaan yang berasal dari folklore; apakah itu mite, dongeng, legenda atau ekspresi budaya (kebiasaan dari turun temurun).
            Salah satu yang menarik adalah ekspresi budaya. Pengaruh kebudayaan Hindu yang tidak dapat lepas dari masyarakat Hindu Bali yakni adanya bangunan-bangunan tradisional suci umat Hindu seperti kepercayaan masyarakat tentang Sanggah Kamulan. Kepercayaan rakyat, atau yang sering disebut dengan “takhyul”, adalah kepercayaan yang oleh orang berpendidikan Barat dianggap sederhana bahkan pander, tidak berdasarkan logika, sehingga secara ilmiah tidak dapat dipertanggung jawabkan (Dananjaya, 1984: 153).

Minggu, 10 November 2013

yadnya sesa


YADNYA SESA
Yadnya sesa/banten saiban merupakan salah satu yadnya atau persembahan yang dilakukan setiap hari yang sering di sebut dengan Nitya Karma. Yadnya sesa ini dilakukan setelah selesai memasak dan sebelum menikmati makanan yang telah dimasak.
Melaksanakan persembahan atau yadnya merupakan kewajiban serta tugas bagi umat Hindu untuk menunaikannya. Dalam menunaikan tugas dan kewajiban tersebut hendaknya dilandasi dengan dharma dan etika yang baik serta ketulusan hati. Sebagaimana diketahui bahwa yadnya sebagai sarana untuk menghubungkan diri dengan Sang Hyang Widhi Wasa untuk memperoleh kesucian jiwa. Tidak saja kita menghubungkan diri dengan Tuhan, juga dengan manifestasi-Nya dan makhluk ciptaan-Nya termasuk alam beserta dengan isinya. Dengan demikian yadnya merupakan persembahan dan pengabdian yang tulus iklas tanpa adanya harapan untuk medapatkan imbalan-imbalan.